Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Direktorat Jenderal (Dirjen) kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Siswanto, MA mengatakan agar budaya masyarakat tradisional harus tetap dipertahankan.
Hal ini disampaikannya saat dimintai tanggapannya terkait kedatangan Dirjen Kebudayaan dan rombongan di Kabupaten Bungo, Selasa (30/08).
Saat diwawancarai mengenai apakah dengan adanya susur budaya di kabupaten Bungo sudah layak dipatenkan. Dirinya memberikan masukan seperti apa budaya itu dipatenkan? Kebudayaan kita di Jambi yang lebih dikenal dengan Swarnabumi Batanghari dan di Bungo ada budaya yang lebih dikenal dengan Kenduri Swarnabumi dan Baselang Tauh, inikan kedua-duanya masuk pelestarian budaya.
Dalam arti ke depannya dikemas mulai dari tingkat tingkat masyarakat yang punya suatu kegiatan budaya-budaya dimana gerakan seperti ini banyak terlupakan sebagai warisan budaya.
“Dengan adanya Kenduri Swarnabumi dan Baselang Tauh ini, kita sangat mengapresiasinya. Kementerian sifatnya mensupport dalam arti tidak harus biayai dalam bentuk materi, mungkin saja dalam bentuk fasilitas-fasilitas,” kata Siswanto.
Intinya instrumen eksistensi dari budaya itu bisa terus berkembang dan kita dalam hal ini daerah atau masyarakat percaya sama sekali. Dan Kemendikbud RI khususnya Dirjen Kebudayaan tetap mensupport kegiatan ini agar budaya budaya dari masyarakat yang lama jangan sampai hilang. Dan jangan karena tidak ada dana atau bantuan, budaya lama yang hampir hilang ini, tidak dilestarikan lagi.
Tunjukkanlah bahwa budaya budaya dari masyarakat yang sangat langka ini tetap menjadi tradisi kita dan jangan sampai hilang.
Bahkan kita mensupport semua budaya budaya setiap daerah di Indonesia agar selalu dijaga dan dilestarikan supaya jangan sampai hilang karena ini merupakan salah satu kekayaan yang tak ternilai harganya di negara kita,” pungkas Siswanto, MA selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI.
Dengan adanya kegiatan kami susur budaya ini diharapkan budaya yang ada di setiap daerah tetap dilestarikan terjaga sehingga ciri khas dari setiap daerah di Indonesia ini tetap diingat oleh generasi penerus kita,” pungkasnya. (is)