Taput,PRESTASIREFORMASI.Com-
Dihadapan 30 Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari Kecamatan Siatasbarita dan Pahae Julu, Satika Simamora meminta jangan berpuas diri namun tetap belajar.

Katanya,ingin usaha maju dan sukses maka tulus, keuletan dan kejujuran jangan diabaikan, karena keuletan dan kejujuran ini adalah kiat jitu meraih sukses, tegas ketua Dekranasda itu, Selasa (30/8/22) di Bhinneka Cafe&Resto Sipoholon.

” Maka untuk itu semua saat ini ada narasumber yang didatangkan dan silahkan bertanya, aktif mendengar dan mencerna apa yang dipaparkan pada materi yang didiskusikan,”kata istri Bupati Taput Nikson Nababan itu dengan tegas.

Diuraikannya, dalam menjalankan usaha baik pelaku kuliner, fashion hingga usaha madu dan lainnya diharap jangan mudah diprovokasi.

“Jangan mudah terprovokasi dan dipanas-panasi , seperti ada yang ngomong beginilah Bupati dan Ketua Dekranasda. Kuncinya kalian, memang sampai hari ini ada tidak kemajuan usaha yang sudah kalian rasakan?,” tegas Santika Simamora yang dibalas teriakan pelaku IKM yang hadir mengaku banyak kemajuan.

Selanjutnya Satika Simamora pun mengedukasi, bahwa didalam menjalankan usaha tetap jernih dalam berpikir serta positif thingking.

“Kalau pikiranmu negatif dan tidak jernih, maka itulah doamu dan akan diterima. Karenanya pekerjaanmu maupun usahamu tergantung pada fikiran dan tubuhmu serta apa yang ada dalam doamu,”tegasnya.

Untuk memajukan UMKM di Taput, Satika mengungkapkan hingga saat ini baik Bupati dan ketua Dekranasda telah berupaya secara maksimal.

“Jangan dikira gampang meraih yang kita capai saat ini, untuk kita tahu bahwa Pak Bupati dan ketua Dekranasda selalu berbuat yang terbaik agar UMKM kita terus maju,” tambahnya.

Atas upaya itu semua kemungkinan masih ada yang merasa tidak puas, Satika meminta agar pelaku IKM bersyukur dan tentu mendukung Pemerintah dengan cara legal agar terus berupaya mempertahankan kualitas produk.

“Tidak usah saling menyalahkan tapi mari kita buat yang terbaik,” pintanya.

Dalam suasana Seputar diskusi beragam yang disampaikan peserta seperti Boru Hutabarat terkait harga mahal benang untuk tenun, oleh Satika Simamora menjawab dengan bernas bahwa solusi serat nenas yang mencukupi di daerah ini sebenarnya berprospek.

“Makanya kita coba alternatif serat nenas jadi benang, ini yang kita coba miliki mesinnya, sehingga tidak tergantung kita apa bila benang mahal dan langka maka dengan serat bebas ini mampu kita atasi,” pungkasnya.

Lusteria Simorangkir nengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkab Taput melalui Dekranasda yang selama ini berupaya mengangkat pelaku IKM untuk lebih baik, dia berharap agar produk mereka dibantu pemasarannya.

“Kami kemarin dibawa ke pentas Fashion Week. Terima kasih Bu ada pengalaman, begitupun kami juga mohon produk kami kedepan bisa dibantu pemasarannya,”pintanya.

Di pelatihan pengelolaan bisnis dan manajemen wirausahaini tampilkan narasumber masing-masing oleh Nazliana (pelaku kuliner), Bagaz (CEO Nazwa Bakery) dan OK Guntur Alamsyah (Public Speaker) dimana kegiatan ini digelar selama lima hari.(kmnf/Jas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *