Dulu bernama KTV Ferrari, kini jadi Givenchi. ( Foto: SHP)

Pematangsiantar, PRESTASIREFORMASI.Com – – KTV Ferrari tempat tewasnya seorang jurnalis, kini buka lagi dengan nama baru menjadi “Givenchi” yang terletak di Jalan SM.Raja Pematangsiantar.

Bukanya kembali tempat hiburan tersebut, mendapatkan tanggapan keras dari berbagai kalangan masyarakat khususnya kota Siantar.

Bahkan beberapa Warga kota Siantar protes keras bukanya tempat yang diduga bakal maraknya peredaran narkoba jenis ekstasi.

Warga geram dan akan mengajukan surat permohonan kepada Kapolresta Pematangsiantar agar segera mungkin menutup tempat hiburan malam (THM) tersebut.

Reporter yang berada di sekitar lokasi hiburan malam, Sabtu (20/08/2022) THM Givenchi tetap beroperasi dengan dentuman music keras dan diduga ada suguhan pil eksatasi hingga dini hari.

Diketahui KTV Ferrari atau sekarang Givenchi mendapat sorotan buruk bagi masyarakat banyak, pasalnya pada tahun lalu seorang Jurnalis Pemilik Media Lassernews.today.com Marasalim Harahap,vtewas ditembak bersimbah darah secara keji, gegara getolnya memberitakan peredaran narkoba jenis pil ekstasi di tempat hiburan malam tersebut.

Ootak pelaku pembunuhan yang tak lain adalah owner KTV Ferrari berinisial S, saat ini mendekam di lapas Pematangsiantar, mengaku dia dendam karena oknum wartawan itu kerap meminta setoran 2 butir pil ekstasi setiap hari agar tempat usahanya tidak diberitakan.

Hal ini menandakan bahwasanya memang benar adanya dugaan peredaran Narkoba jenis pil ekstasi di THM itu.

Seorang warga sekitar yang enggan namanya disebut, di saat ditemui mengatakan :
“Namanya juga Tempat Hiburan Malam, orang gak mungkin datang ke situ untuk main catur kan? , Kalo masuk tempat begituan ya biasanya mencari hiburan mendengar kan musik keras hingga mengkonsumsi pil ekstasi ditemani wanita-wanita cantik, ABG begitulah situasi di sini,”. pungkasnya.

“Untuk itu kita meminta Kapolresta Pematangsiantar dan Kapolda Sumut untuk mengambil tindakan tegas segera menutup tempat hiburan malam itu karena terlebih lagi diduga telah menjadi sarang peredaran narkoba jenis pil ekstasi,” pungkas warga itu. (h/shp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *