Taput,PRESTASIREFORMASI.Com-
Satika Simamora menegaskan kalau terfokus pada kebiasaan hidup mencoba akan condong pada kegagalan.
” Oleh karena itu kita harus bisa fokus dalam menjalani hidup dan jangan hanya serba mencoba,” kata istri Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan saat beri pemaparan kepada masyarakat petani Kecamatan Sipahutar, Kamis (11/8/22.

Dikatakannya keseragaman jenis tanaman pertanian yang akan di budidayakan memaksimalkan produktifitas. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten siap untuk mendukung keseragaman jenis tanaman ini seperti kopi di desa kita ini. Kita harus semakin produktif berkarya, tetapi sebelumnya kita juga harus memperhatikan kondisi kesehatan keluarga,” ucap Satika Simamora.

Hal ini disampaikannya saat paparan terkait budidaya dan pengolahan kopi pada Pelatihan Kelompok Tani terkait Budidaya dan Pengolahan Kopi yang dihadiri masyarakat di Balai Desa Dr. TD Pardede Desa Tapian Nauli III Kecamatan Sipahutar.

Pada kesempatan tersebut, Satika Simamora memaparkan hasil studi banding pada beberapa petani kopi dan pelaku usaha yang telah berhasil termasuk memaparkan berbagai produk olahan dari buah kopi seperti pengolahan permentasi menjadi wine, ampas kopi diolah menjadi masker lulur perawatan dan kulit kopi dapat diolah menjadi kripik.

“Saya berharap dari desa ini ada kelompok yang berminat untuk diberi pelatihan dalam pengolahan wine kopi dari hasil permentasi. Sudah ada usaha yang telah sukses yaitu wine coffee Gogo dari kecamatan Pagaran, beliau nantinya yang akan melatih para petani kopi maupun kelompok. Program bapak Bupati bersama PKK dan Dekranasda akan membina para pelaku usaha yang selanjutnya akan menjadi tenaga pengajar dan pelatih bagi pelaku usaha yang ada di Tapanuli Utara,” papar Satika Simamora.

“Untuk itu mari semua semangat bertani tanaman kopi ini karena dari kopi ini akan dapat kita olah menjadi berbagai usaha sumber ekonomi. Selanjutnya akan lebih gampang untuk dikembangkan karena sudah tersedia bahan yang dibutuhkan sehingga seluruh masyarakat akan bersama-sama menikmati hasil kopi ini,” motifasi Satika Simamora.

“Kelompok Petani dan para UMKM harus terorganisir dengan baik, kelompok tani memiliki akte notaris, pelaku UMKM mengurus Nomor Induk Berusaha. Kita jangan takut bersaing tapi semua harus bekerja sama demi kemajuan bersama. Selain menghasilkan dari lahan pertanian, para ibu rumah tangga dapat produktif di rumah masing-masing. Segeralah masing-masing mempersiapkan segalanya sesuai kebutuhannya,” ucap Satika Simamora mengakhiri paparan terkait pengolahan kopi.

Selanjutnya, Ketua TP. PKK Taput bersama rombongan berpindah lokasi meninjau kegiatan sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Pengolahan Makanan Sehat, bertempat di halaman Kantor Kepala Desa Tapian Nauli III.

“Filosofi ‘Anakkon hi do hamoraon di au’ mengharapkan agar para orang tua untuk selalu memperhatikan masa depan anak, dimulai kondisi sejak dalam kandungan hingga tumbuh dewasa. Salah satu kendala kita adalah permasalahan stunting pada generasi muda. Mari kita cegah sejak awal termasuk memeriksa dan mempersiapkan kondisi calon pengantin dan selanjutnya perencanaan dalam kelahiran anak,” jelas Satika Simamora.

“Mohon maklum kalau saya harus keras kepada para orang tua karena masalah stunting ini sudah menjadi masalah nasional. Semua harus bergerak secepatnya bagaimana mencegah dan menangani masalah stunting. Kita juga harus memikirkan pentingnya kesehatan sejak awal bagi kesehatan anak sebagai generasi penerus,” tegas Satika Simamora.

“Mari kita berdayakan lahan disekitar rumah sehingga tercukupi gizi bagi anak, ditanami sayur-sayuran. Bantuan-bantuan yang diterima saat ini harus bisa menghasilkan beberapa bulan kedepan untuk dikomsumsi sebagai pencegahan stunting. Para ibu harus memperhatikan kebersihan rumahnya, mari cegah sejak dini karena lebih baik biaya berobat kita tabung daripada biaya berobat,” akhir arahan Satika Simamora.

Selanjutnya, istri Bupati Drs. Nikson Nababan, M. Si tersebut didampingi Kepala Puskesmas Fatima Simatupang menyerahkan bantuan berbagai makanan tambahan kepada anak penderita/gejala stunting, bagi para ibu hamil dan para lansia.

Pada kegiatan ini juga diperagakan pengolahan makanan sehat berupa biskuit bahan daun kelor oleh pengelola ‘Ratu Kelor’ Tienne Nadeak yang juga sebagai ahli gizi itu.

Diuraikannya kalau WHO telah menyatakan bahwa daun kelor ini memiliki khasiat yang luar biasa apabila diolah dengan tepat.

” Khasiat daun kelor mampu mengatasi masalah gizi karena mengandung anti oksidan, protein, kalsium, zat besi, vitamin C dan lysien untuk penambah nafsu makan. Kita sudah mengolah daun kelor ke dalam makanan berupa biskuit, puding, nasi goreng dan berbagai makanan. Khasiat 3 keping biskuit daun kelor setara dengan energi dalam 1 gelas susu,” jelas Tienne Nadeak dalam paparannya.(knf/Jas).

Pola Hidup Sehat Masyarakat Tentukan Arah Produktif Berkarya.

Taput,PRESTASIREFORMASI.Com-
Satika Simamora menegaskan kalau terfokus pada kebiasaan hidup mencoba akan condong pada kegagalan.
” Oleh karena itu kita harus bisa fokus dalam menjalani hidup dan jangan hanya serba mencoba,” kata istri Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan saat beri pemaparan kepada masyarakat petani Kecamatan Sipahutar, Kamis (11/8/22.

Dikatakannya keseragaman jenis tanaman pertanian yang akan di budidayakan memaksimalkan produktifitas. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten siap untuk mendukung keseragaman jenis tanaman ini seperti kopi di desa kita ini. Kita harus semakin produktif berkarya, tetapi sebelumnya kita juga harus memperhatikan kondisi kesehatan keluarga,” ucap Satika Simamora.

Hal ini disampaikannya saat paparan terkait budidaya dan pengolahan kopi pada Pelatihan Kelompok Tani terkait Budidaya dan Pengolahan Kopi yang dihadiri masyarakat di Balai Desa Dr. TD Pardede Desa Tapian Nauli III Kecamatan Sipahutar.

Pada kesempatan tersebut, Satika Simamora memaparkan hasil studi banding pada beberapa petani kopi dan pelaku usaha yang telah berhasil termasuk memaparkan berbagai produk olahan dari buah kopi seperti pengolahan permentasi menjadi wine, ampas kopi diolah menjadi masker lulur perawatan dan kulit kopi dapat diolah menjadi kripik.

“Saya berharap dari desa ini ada kelompok yang berminat untuk diberi pelatihan dalam pengolahan wine kopi dari hasil permentasi. Sudah ada usaha yang telah sukses yaitu wine coffee Gogo dari kecamatan Pagaran, beliau nantinya yang akan melatih para petani kopi maupun kelompok. Program bapak Bupati bersama PKK dan Dekranasda akan membina para pelaku usaha yang selanjutnya akan menjadi tenaga pengajar dan pelatih bagi pelaku usaha yang ada di Tapanuli Utara,” papar Satika Simamora.

“Untuk itu mari semua semangat bertani tanaman kopi ini karena dari kopi ini akan dapat kita olah menjadi berbagai usaha sumber ekonomi. Selanjutnya akan lebih gampang untuk dikembangkan karena sudah tersedia bahan yang dibutuhkan sehingga seluruh masyarakat akan bersama-sama menikmati hasil kopi ini,” motifasi Satika Simamora.

“Kelompok Petani dan para UMKM harus terorganisir dengan baik, kelompok tani memiliki akte notaris, pelaku UMKM mengurus Nomor Induk Berusaha. Kita jangan takut bersaing tapi semua harus bekerja sama demi kemajuan bersama. Selain menghasilkan dari lahan pertanian, para ibu rumah tangga dapat produktif di rumah masing-masing. Segeralah masing-masing mempersiapkan segalanya sesuai kebutuhannya,” ucap Satika Simamora mengakhiri paparan terkait pengolahan kopi.

Selanjutnya, Ketua TP. PKK Taput bersama rombongan berpindah lokasi meninjau kegiatan sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Pengolahan Makanan Sehat, bertempat di halaman Kantor Kepala Desa Tapian Nauli III.

“Filosofi ‘Anakkon hi do hamoraon di au’ mengharapkan agar para orang tua untuk selalu memperhatikan masa depan anak, dimulai kondisi sejak dalam kandungan hingga tumbuh dewasa. Salah satu kendala kita adalah permasalahan stunting pada generasi muda. Mari kita cegah sejak awal termasuk memeriksa dan mempersiapkan kondisi calon pengantin dan selanjutnya perencanaan dalam kelahiran anak,” jelas Satika Simamora.

“Mohon maklum kalau saya harus keras kepada para orang tua karena masalah stunting ini sudah menjadi masalah nasional. Semua harus bergerak secepatnya bagaimana mencegah dan menangani masalah stunting. Kita juga harus memikirkan pentingnya kesehatan sejak awal bagi kesehatan anak sebagai generasi penerus,” tegas Satika Simamora.

“Mari kita berdayakan lahan disekitar rumah sehingga tercukupi gizi bagi anak, ditanami sayur-sayuran. Bantuan-bantuan yang diterima saat ini harus bisa menghasilkan beberapa bulan kedepan untuk dikomsumsi sebagai pencegahan stunting. Para ibu harus memperhatikan kebersihan rumahnya, mari cegah sejak dini karena lebih baik biaya berobat kita tabung daripada biaya berobat,” akhir arahan Satika Simamora.

Selanjutnya, istri Bupati Drs. Nikson Nababan, M. Si tersebut didampingi Kepala Puskesmas Fatima Simatupang menyerahkan bantuan berbagai makanan tambahan kepada anak penderita/gejala stunting, bagi para ibu hamil dan para lansia.

Pada kegiatan ini juga diperagakan pengolahan makanan sehat berupa biskuit bahan daun kelor oleh pengelola ‘Ratu Kelor’ Tienne Nadeak yang juga sebagai ahli gizi itu.

Diuraikannya kalau WHO telah menyatakan bahwa daun kelor ini memiliki khasiat yang luar biasa apabila diolah dengan tepat.

” Khasiat daun kelor mampu mengatasi masalah gizi karena mengandung anti oksidan, protein, kalsium, zat besi, vitamin C dan lysien untuk penambah nafsu makan. Kita sudah mengolah daun kelor ke dalam makanan berupa biskuit, puding, nasi goreng dan berbagai makanan. Khasiat 3 keping biskuit daun kelor setara dengan energi dalam 1 gelas susu,” jelas Tienne Nadeak dalam paparannya.(knf/Jas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *