Jakarta,

PRESTASIREFORMASI.Com- Larangan Pemerintah untuk mengekspor Crude Palm oil ( CPO) untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat hingga membuat saham emiten CPO anjlok. Harga saham emiten perkebunan kelapa sawit mau pun minyak sawit mentah (CPO) berguguran hingga auto reject bawah (ARB) kemarin Senin,25 April 2022. Penurunan tersebut dipicu atas keputusan pemerintah yang akan memperlakukan pelarangan ekspor minyak kelapa sawit dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) , saham PT Astra Agro Lestari Tbk ( AALI ) turun hingga ARB dengan penurunan Rp 900 (6,84%) menjadi Rp 12.250, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) anjlok Rp 100 (6,94%) menjadi Rp 1.340, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) turun Rp 13 (6,31%) menjadi Rp 193, dan beberapa emiten sawit lainnya yang mengalami hal yang sama.

Penurunan saham emiten CPO tersebut sempat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok hingga lebih dari 100 poin pada perdagangan awal.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022 mendatang. Keputusan ini di ambil Jokowi sesuai memimpin rapat terbatas tentang pemenuhan kebutuhan bahan pokok masyarakat.

“Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers yang di siarkan melalui akun You Tube Sekretariat Presiden, Jum’at, 22 April 2022.

“Dalam rapat tersebut telah saya putuskan, pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022,” ujar Jokowi.

Ia menegaskan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng ini akan terus berlanjut hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian. “Sampai batas yang akan ditentukan kemudian,’ kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan kebijakan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi harga minyak goreng yang melambung tinggi akibat kelangkaan pasokan minyak goreng di tengah tengah masyarakat.

Di tempat terpisah, akibat dari keputusan Presiden ini harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit pun ikut anjlok seperti terjun bebas. Kepala Biro ( Kabiro) Labura, surat kabar dan media online Prestasi Reformasi memantau dilapangan sampai pagi ini harga TBS selama tiga hari terakhir sudah turun mencapai Rp 1.150,- Sebagai pabrik rujukan PT KISS (Kwala Intan Sawit Selatan) yang paling berangsur menurunkan harganya . Dan bahkan ada issu berkembang ada beberapa pabrikan menghentikan pembeliannya di karenakan harga tidak menentu saat ini.

Jelas apa di putuskan Jokowi , sebagian akan melukai perasaan rakyatnya. Karena pemerintah tidak dapat mengkontrol kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masyarakat. Hingga bahan baku yang di hasilkan petani kelapa sawit pun hanya untuk di pergunakan di dalam negeri saja, walaupun dalam batas yang akan ditentukan.

Ini harus menjadi Pe eR nya pemerintah ! Jangan ada di korban dalam hal ini tentu nya. Dan pemerintah pun tak mungkin menuntut harga minyak goreng bisa murah. Karena bahan bakunya saja pun di beli dari petani sudah cukup tinggi. Ini yang mungkin sebenarnya menimbulkan kelangkaan itu.

Harapan seluruh elemen masyarakat, semoga ini menjadi perhatian serius dari segenap pemerintah pusat dan daerah. Agar masyarakat hidup sejahtera dan berkeadilan yang merata. ( Saiful AP/ Inv )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *