
Labura,
PRESTASIREFORMASI.Com- Setelah Masyarakat Desa Simangalam mencium gelagat politik busuk yang di tampilkan dalam pencalonan Kepala Desa Simangalam. Hari ini Senin, 18 April 2022 lebih dari seribuan orang berorasi di depan kantor kepala desa Simangalam, untuk menuntut ketidak adilan atas bakal calon kepala desa yang di tampilkan kedepan public.
Arsinius Marpaung selaku kepala desa aktif di duga kuat untuk membangun pemerintahan desa Simangalam dengan sistem pemerintahan desa yang oligarki. Oligarki di artikan sebagai bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif di pegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga atau meliter (sumber: Wikipedia). Ini tentu menjadi tantangan besar bagi para bakal calon yang tampil dalam bursa calon.
Tak hanya sampai disitu saja, sifat monopoli juga tentu mengundang massa untuk mengadakan orasi besar besaran karena hak berpolitik terasa terkangkangi oleh penguasa. Masih dalam seputaran ini terasa sekali rezim yang di bangun pun rezim paranoid . Takut kehilangan jabatan yang telah dua periode memimpin desa Simangalam ini. Dengan menggandeng rekan keluarganya untuk menumbangkan rival politiknya.

Issu di kalangan masyarakat pun berkembang tentang Panitia Pemilihan Kepala Desa Simangalam, seakan akan semua sudah pesanan. Ini semua di duga kuat skenarionya tak lain adalah penguasa yang haus akan kekuasaan. Memang ada orang yang tidak di kondisikan masuk dalam daftar kepanitian, tapi untuk melengkapi saja dan dalam jumlah yang kecil dan tentu akan kalah dalam menentukan poting.
Di hampir setiap dusun para penerima bantuan PKH ( perogram keluarga harapan) di takut takuti akan di cabut bantuannya jika ikut berorasi untuk menolak oligarki dan monopoli. Ini tentu melanggar HAM nya masyarakat kecil dalam menyampaikan aspirasinya.
Ini tentu menjadi cerminan buruk dalam berdemokrasi. Terlepas dari Permendagri dan perbup, tentulah masyarakat yang paling bawahlah yang tau siapa pemimpin kedepan yang di senangi masyarakatnya. Jika syarat akademik yang menjadi ganjalan untuk calon yang di senangi masyarakatnya. Masyarakat Desa Simangalam akan mengambil langkah langkah hukum yang mungkin dapat meloloskan bakal calonnya.
Kepala desa aktif tidak legowo untuk bertarung dengan rival politiknya dan kelihatan sangat di paksakan sekali dalam pemilihan kepala desa Simangalam ini. Seharusnya ada istilah, kalau kita jual obat janganlah menjelek jelekkan obat orang lain, tapi tunjukkanlah kehebatan obat kita. Ini pasti akan tenang dalam pertarungan dan bersih dalam berpolitik.
Ketua team pemenangan saudara Sarjoko, yang di ketuai Suwarto, akan melanjutkan perkara gugatan ini sampai kedinas PMD dan ke DPRD kabupaten labuhan batu utara. “Jika di anggap perlu bahkan sampai ke MK,” ujarnya. Agar ini menjadi pembelajaran politik untuk yang lainnya.
Ketua panitia pemilihan kepala desa Simangalam,Simon Manik dalam konferensi persnya di minta untuk sesegera mungkin dapat memutuskan perkara ini . Setelah Simon di desak massa ia pun berjanji untuk menyelesaikan ini dalam satu minggu kedepan.
Tentu apa yang menjadi harapan masyarakat sebenarnya hanyalah simple sekali, calon yang mereka usung bisa masuk bursa calon. Bukan terganjal hanya sistem akademik dan poin poin penambahan angka angka saja. Inilah sebenarnya menjadi prioritas dari orasi yang di timbulkan warga.
Semoga dengan kejadian ini semua pihak yang terkait dapat berpikir jernih dalam mengambil suatu keputusan. Bukan hanya bertumpu pada angka angka poin, yang nilai intelektual masih perlu untuk di ragukan. Harapan akhir masyarakat, 25 Mei 2022 kontestan dapat bertarung dengan rasa yang nyaman dan memang benar benar pilihan masyarakat desa Simangalam . Bukan sistem oligarki yang di tampilkan. ( SAP).