Belawan,PRESTASIREFORMASI.Com –Tenggelam hanyut insan durhaka. Seperti itulah kelak nasib malang menimpa orang yang tak mau bertaubat, dan terus menerus mempertuhankan hawa nafsu dan menjauhkan diri dari Allah.
Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sifat Rahman- Rahim dan Ghafururrahim (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Pengampunan) tidak pernah menutup pintu taubat untuk keampunan bagi hamba-Nya, kecuali terhadap pelaku syirik (perbuatan yang menyerikatkan Allah Ta’ala).
Demikian Al-Ustad Dr.H.Shakira Zandi, M.Si menyampaikan pesan agama tersebut dalam tausiyahnya pada Kajian Ramadhan ba’da Dhuhur di Masjid Jami’ Belawan, Sabtu 14 Ramadhan 1453 H (16 April 2022).
Allah Azza wa Jalla sepanjang siang dan malam membuka kesempatan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh untuk bertaubat.
Manusia yang punya niat sungguh-sungguh bertaubat, caranya harus ia gantikan perbuatan masa lalunya yang kelam dengan perbuatan yang baik. Menyesali perbuatan mada lalu , dan berjanji di dalam hati tidak lagi mengulangi perbuatan yang dilarang Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Barangsiapa bertaubat, dan mengerjakan kabajikan, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benar.” (Qs. Al-Furqan).
Jangan Memvonis
Melihat seseorang yang gemar berlaku jahat, kita tak boleh memvonisnya. Karena kita tidak tahu ketika dia bertobat dan meminta ampun kepada Allah.
Manfaatkan Kesempatan Ramadhan
Penceramah yang akrab dengan jama’ah Masjid Jami’ Belawan ini mengajak ummat islam memanfaatkan Ramadhan sebagai momentum sangat berharga untuk menghapus dosa. Karena ramadhan merupakan Syahrul-Maghfirah (Bulan penuh Keampunan).
Di bulan mubarak ini imbuh Dr.H.Shakira Zandi mari kita tingkatkan amal ibadah kita. Perbanyak isitighfar, bershalawat dan membaca Al-Qur’an dengan mengharap ridho Allah, sehingga kita termasuk mudah-mudahan termaduk di dalam barisan hamba-hambanya yang taqwa.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksum (tidak berdosa) terus beristighfar. Sedikitnya 100 kali setiap malam. Perbuatan baik yang ditauladani Nabi paling akhir ini (Tak ada lagi Nabi sesudahnya), ini harus kita contoh, agar esok kita tidak merugi.
Amalan yang Baik
Sahabat bertanya: ” Ya Rasulullah, amalan apa yang paling baik ya Rasul?” ” Shalatlah di awal waktu.” dan “Berbaktilah kepada kedua orang tuamu,” jawab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. (masri tanjung)