Suasana warga mengikuti acara Mamogang sambut Ramadhan 1443.H.(Fhoto Zurlang)

Barus, PRESTASIREFORMASI.Com- Menyambut masuknya awal bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriyah, seribuan warga masyarakat Barus sekitarnya, mulai dari anak -anak, remaja, tua muda tak terkecuali laki -laki maupun perempuan Jumat pagi 1/4-2022 tumpah ruah di pinggir sungai Sirahar tepatnya di desa Kampung Mudik kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah.

Persis di bawah jembatan Hamzah Al Fansyuri, pagi itu konsentrasi warga terpusat di tempat itu. Masyarakat pagi itu mengikuti ritual acara Mamogang dan Balimou yaitu sebuah tradisi yang sudah membudaya bagi masyarakat Barus menyambut masuknya awal bulan Ramadhan 1443 Hijriyah/2022.Masehi.

Seperti yang langsung dipantau PRESTASIREFORMASI.Com pagi itu, nampak suasana kekeluargaan satu dengan yang lainnya terlihat akrab, tidak saja bagi kaum Muslimin yang hadir di tempat itu, namun juga saudara -saudara dari Agama lainnya juga turut berbaur, bergembira ria.

Acara Mamogang penuh dalam suasana eratnya kehidupan kerukunan umat beragama di kota tua Barus, rasa persaudaraan membuat suasana kegiatan ini lebih bermakna, mereka membeli daging kerbau sambil bersenda gurau.

“Ini tradisi yang sudah turun temurun sejak zaman nenek monyang kita,” ujar Azwir dan salah seorang warga Kampung Mudik kepada PRESTASIREFORMASI.Com di lokasi Mamogang.”

Dalam acara Mamogang memasuki awal Ramadhan tahun ini, sedikitnya 16 Ekor kerbau disembelih dan dagingnya habis terjual dengan harga Rp 160.000,-per kilogramnya.

Di lokasi terlihat juga ibu -ibu menjajakan bumbu dapur dengan lengkap dan sebagiannya menjual beraneka ragam dedaunan segar yang beraroma wangi dan harum dibeli kaum ibu untuk diolah menjadi wewangian yang disebut dengan ” Limou “

.Mamogang dan Balimou -Limou tradisi warga Barus menyambut masuknya awal bulan Ramadhan.(Zurlang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *