Nias Barat, PRESTASIREFORMASI.Com – BG (16) seorang anak yatim piatu warga Kecamatan Mandrehe Barat, Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara, mengalami gejala sakit polio dan kondisi sangat memperhatikan.

Wartawan yag berkunjung ke rumah Filifo gulo Alias ama Lefi Gulo saudara bapak BG, memperlihatkan kondisi tubuh BG kurus, lemah tak berdaya hanya bisa terbaring di kediamannya, Kamis, 27/01/2022.

BG Anak dari pasangan almarhum Tahadodo Gulo alis ama Yeri Gulo dan Ibu Adaria Laoli alias Ina yeri yang sudah Almarhum 8 tahun yang lalu.

BG Sebagai Anak yatim Piatu sejak delapan tahun yang lalu, sejak itu dia mengalami  penyakit yang terus menerus sampai umurnya 16 tahun  hingga  perubahan pada tubuhnya sejak berusia dua belas tahun yang lalu, penyakitnya makin lama semakin parah dan kondisi tubuhnya semakin memperhatikan.

Menurut informasi kepada warga anak tersebut telah melakukan pengobatan Obat obat tradisional melalui warga desa setempat dan juga pengobatan melalui masyarakat sekitar akan tetapi kondisi BG Tetap kondisi kurus dan lemas dan tidak berdaya.

Selama ini hanya dibawa kerumah dukun dan pengobatan alami obat tradisional obat kampung jadi belum pernah ditangani dokter atau di rumah sakit umum termasuk Rumah Sakit Pratama dan Rumah Sakit Umum Gunung sitoli karena keterbatasan biaya dan orang tua kandung pun sudah almarhum.

Filifo gulo sebagai saudara kandung Bapak BG, menyampaikan “Selama ini hanya  minum obat kampung,tetapi tidak ada perubahan. Jadi tidak pernah dibawa lagi, kalau mau berobat ke rumah sakit lagi sudah tidak ada biaya.”

Ama Lefi Gulo menambahkan, sewaktu anak ini waktu lahir  tidak ada kendala pada bentuk tubuhnya, sehat-sehat saja seperti pada bayi biasanya pada umumnya.

“Namun setelah dua belas tahun, barulah tubuh anaknya mengalami perubahan sakit dan kurus kering sampai tidak berdaya”, ujar ama Lefi gulo.

Mnjawab pertanyaan wartawan apakah sudah pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat? Ama Lefi Gulo mengatakan hanya sekali berkunjung pemerintah desa Lasarabagawu serta aparat desa mendapat bantuan jenis beras, susu dan berupa amplop, sebutnya,

Lanjutnya,ama Lefi Gulo Menyampaikan Pihak Puskesmas Mandrehe barat telah berkunjung di sini dua kali, dan pihak Puskesmas membawa obat vitamin dan susu juga mengecek kondisi sakitnya.

Keterangan Keluarga BG, “Belum pernah dapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Nias Narat  tidak ada. Kami keluarga BG mengharapkan bantuan dan perhatian khusus kepada bapak Bupati Nias Barat beserta Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kepala Dinas sosial Nias Barat.

Erniwati Gulo sebagai pihak keluarga dekat BG menyampaikan kami merasa kasihan keadaan anak tersebut lagi, kondisinya mengkhawatirkan kondisi sakit yang dialaminya.

“Melihat kondisi anak kami  ini yang hanya bisa terbaring lemah dan tubuhnya yang kian kurus, BG sering merasa sedih dan menangis,” tutur Ernimawati Gulo.

“Kondisi BG Sangat memperhatikan karena lemas dan kurus tidak bisa duduk hanya berbaring di tempat tidur saja,” lanjutnya.

BG sangat memerlukan bantuan dan belas kasihan dan uluran tangan dari semua kalangan masyarakat sebab anak tersebut telah sakit hampir tiga tahun juga sebagai anak yatim piantu. (h/Masyhur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *