
Tapteng,PRESTASIREFORMASI.Com-Setelah gagal berkali-kali bertemu dengan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, pada Jumat (29/10/2021) petang, perjuangan Rusmawati Sibarani membuahkan hasil. Orang nomor satu di Kabupaten Tapanuli Tengah itu berhasil dipeluknya bahkan berkenan mampir ke rumahnya di Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Tapteng.
Timbulnya niat dan keberanian Rusmawati Sibarani (65), untuk bertemu dengan Bupati Tapteng didasari kata hati dan keyakinan atas doanya yang selalu dipanjatkan setiap saat. Selain itu juga, mereka sama-sama marga Sibarani.
Dan momen Penutupan Turnamen Bola Voli yang digelar oleh Gardanis (organisasi pemuda masyarakat Nias ) yang ada di Tapteng di Desa Aek Horsik, Jumat sore itulah menjadi kesempatan emas bagi Rusmawati, di mana Bupati bersama dengan rombongan OPD berkenan hadir menutup turnamen itu.
Seusai menutup kegiatan itu, Rusmawati didampingi tetangganya Nilam Naibaho (60), memberanikan diri menemui Bupati Tapteng sewaktu hendak memasuki mobilnya.
Dengan berurai air mata, istri dari Amir Hamza Sitompul itu, menumpahkan isi hatinya dan juga menceritakan kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan.
Dengan spontan Bupati Bakhtiar langsung mengajak ibu lima orang anak itu untuk melihat rumahnya, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi acara Gardanis.Ditengah gerimis dan jalan yang becek, Bupati Bakhtiar jalan bareng dengan Rusmawati menuju kediamannya.

Setibanya di rumah Rusmawati, rasa haru langsung terpancar dari wajah Bupati Bakhtiar. Ayah dari tiga orang anak ini melihat langsung keadaan kondisi tempat tinggal Rusmawati.
Tanpa sungkan dan ragu, Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani langsung duduk di teras rumah panggung yang terbuat dari papan itu. Memang kondisi rumah tersebut cukup memprihatinkan, dimana dinding rumah hanya terbuat dari papan tipis dan beratapkan rumbia. Beberapa tiang penyangga rumah sudah busuk mengakibatkan kondisi rumah miring.
Dengan penuh kasih sayang layaknya seorang anak menemui ibunya, Bupati Bakhtiar berkali-kali memeluk Rusmawati. Bupati berjanji akan membangun rumah Rusmawati.
“Masya Allah, terima kasih ya Allah, ini semua karena berkah-Mu ya Allah. Engkau menggerakkan hati Bapakku ini Pak Bupati, mau datang ke rumahku. Terima kasih ya Allah,” ucap Rusmawati berkali-kali.
“Kita bangun pakai uang pribadi kami. kalau pakai APBD masih melalui proses yang panjang. Jadi, besok sudah mulai proses pembangunan dan barang-barang bangunan sudah masuk,” kata Bupati Tapteng.
Rusmawati yang sehari-hari hanya mengambil lidi kelapa untuk dijual menjadi sapu, hanya bisa menangis haru dan memeluk Bupati. Ucapan syukur alhamdulillah selalu terucap darinya.
Rusmawati memang sudah lama tinggal di Desa Aek Horsik bersama suaminya yang sudah berusia 70 tahun. Mereka berasal dari Tukka. Kondisi ekonomi kedua lansia ini memang memprihatinkan. Sehari-hari keduanya hanya bisa mengambil lidi kelapa untuk dijadikan sapu, dan dijual seharga Rp3.000/ikat.
Rusmawati dikaruniai 5 orang anak, dua perempuan dan tiga laki-laki. Dua orang anaknya pergi merantau, tetapi tidak pernah ada kabar sampai saat ini. Sementara satu orang putranya yang tinggal menemaninya di rumah itu mengalami gangguan mental. Dan anaknya yang dua lagi kehidupannya juga memprihatinkan.
Dan sebelum ketemu dengan Bupati petang itu, dia bersama suaminya dan tetangganya Nilam Naibaho terus berdoa dan berdoa, agar kiranya dapat ditemukan dengan Bupati Bakhtiar.
” Luar biasa perhatian pak bupati kita ini,semoga niat tulusnya dibalas oleh Allah SWT berlipat ganda, saya selaku warga yang tinggal disini turut merasa haru dan bangga atas perhatian bupati,memang Rusmiati sangat layak untuk dibantu salut buat pak Bupati,tutur seorang warga bermarga Harefa.” (Zurlang)