Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com – Pandemi covid-19 sudah setahun tujuh bulan bergentayangan dan menyergap berbagai aspek kehidupan anak bangsa. Selain manusia, ekonomi pun ikut sempoyongan dibuatnya, meski tanda-tanda akan pupusnya virus ini mulai menyingkap harapan.
Menyiasati kondisi pandemi ini, warga Desa Nelayan seberang Kelurahan Belawan I, Kota Medan, Sumatera Utara rupanya memiliki kreasi dan inovasi untuk meretas kesulitan ekonomi sebagai solusi. Memang hingga kini kesulitan ekonomi membuat remuk pikiran masyarakat.
Seiring hal itu, DPC-HNSI Kota Medan memfasilitasi berbagai aspek untuk terwujudnya impian warga tadi dalam keperluan kegiatan budidaya kerang bagi mendukung terangkatnya ekonomi kaym nelayan kecil yang berdomisili di ujung utara Kota Medan ini.
Menabur Bibit Kerang
Sebagai langkah awal dalam menjemput asa untuk “memastikan” berjalannya usaha budidaya kerang ini, Kelompok Kerang Karang Taruna Bersatu Kampung Nelayan seberang Kelurahan Belawan I yang diketuai Muhammad Arif alias Ucok Kojap menggandeng DPC-HNSI Kota Medan.
Di bawah sengatan panas mentari, Kamis (07/10-2021) sebuahbboat yang ditambat di depan rumah Ucok Kojap distart dan berjalan menyisir paluh dengan membawa puluhan kilogram bibit kerang.
Setelah berdo’a, bibit kerang yang dikemas di dalam karung beras itu secara seksama dilarungkan ke air kawasan Paluh Latif. Pelarungan bibit kerang dipandu oleh Ucok Kojap. Lelaki mudah senyum ini disebut-sebut sangat berpengalaman dalam hal budidaya kerang.
Paluh yang berbatasan antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang ini sebelumnya sudah didandani dengan kelambu bekas yang digayutkan di ratusan batang kayu cerocok agar bibit tidak hanyut.
Mengangkat Ekonomi Nelayan – Ketua DPC-HNSI Kota Medan Abdurrahman didampingi Ucok Kojap menuturkan, penaburan bibit kerang tersebut sebagai upaya kegiatan budidaya kerang bagi kaum nelayan Medan Utara yang telah ditauladani oleh Kelompok Kerang Karang Taruna Kampung Nelayan seberang Belawan I.
Ini kita manfaatkan mengingat kawasan Paluh Latif ini sebagai lahan tidur. Agar nelayan tetap produktif kita dorong semangat kawan-kawan untuk mebggelorakan kegiatan budidaya kerang, sehingga dapat mengangkat ekonomi mereka di masa datang, ucap Abdurrahman yang akrab dengan panggilan Atan itu.
Yang kita taburkan tadi itu bahagian dari 300 kilogram bibit yang akan dilarungkan di beberapa titik tempat budidaya. Selebihnya, Sabtu 09 Oktober besok bibit lainnya akan kita tabur, imbuh Atan.
Mohon Perhatian Pemerintah– Dengan dimulainya pelarungan bibit kerang tersebut, tidak cuma Ucok Kojap yang optimis usaha budidaya itu berhasil, Atan juga menuturkan estimasi dan harapan yang sama.
Tapi lanjut Atan, kendala yang bakal dihadapi ada tiga hal. Pertama tentang keamanan kerang dari kemungkinan aksi tangan- tangan jahil. Ketua mengenai transportasi untuk mengangkut hasil budidaya dan ketiga mengenai mendapatkan bibit.
Mendapatkan bibit kerang agak sulit, karena terlalu mahal biayanya. Bibit tersebut dominan dari Tanjung Balai Asahan. Dalam hal inilah kita sangat memerlukan bantuan pemerintah untuk mendapatkan bibit. Kita akan sangat berterima kasih jika harapan ini tersahut oleh perintah, karena nelayan bisa terbantu, ujar Atan.
Intinya, melalui kegiatan budidaya kerang ini, DPC-HNSI Kota Medan ingin memberdayakan nelayan dan keluarga meteka, yaitu para ibu-ibi isyeri nelayan turut beraktivitas membantu ekonomi keluarganya, ucap Ketua DPC-HNSI Kota Mefan Abdurrahman alias Atan. (masri tanjung).
