Labura, PRESTASIREFORMASI.Com – Bulus (sejenis kura-kura) yang tersangkut pancing pak Salju berukuran monster, kontan menarik perhatian masyarakat kabupaten Labuhanbatu Utara, khususnya warga Desa Lobu Rampah. Apalagi setelah diposting di group Media Sosial (Medsos) Facebook, baru-baru ini.

Ukurannya yang tak lazim, sebesar Angkong, membuat warga yang menyaksikan Bulus–warga di sana menyebutnya Bihu–terheran-heran dan kagum. Sehingga beragam komentar pun disampaikan di laman Hendra Siregar yang mengunduh dan memostingnya di Facebook.

Seperti dipetik dari laman pertemanan “LaburaKu”, Pak Salju tidak sengaja mendapatkan Bulus tersebut. Ceritanya, ketika dia sedang asyik memancing Ikan Gurame di Sungai Merbau Desa Lobu Rampah, tiba-tiba jorannya bergetar dan Dia pun menyentaknya.

Ujung jorannya melengkung hingga menyentuh permukaan air, semula pak Salju berpikir akan “strike” Ikan Gurame sedikitnya seberat 3 kg melihat perlawanan hasil tangkapnnya. Cukup lumayan lama tali pancingnya bersitegang, hingga akhirnya berhasil menyeret ke pinggi Sungai.

Warga Desa Lobu Rampah ini pun kaget ketika melihat hasil tangkapannya, seekor Bulus berukuran monster, meronta-ronta karena mata kailnya tersangkut di kaki mahluk bercangkang itu. W

Warga yang menyaksikan pak Salju dengan Bulus hasil pancingannya, langsung mengerumuni, terkagum-kagum dan mengaku baru kali ini melihat Bulus sebesar Angkong. Bahkan, sebagian warga mengabadikannya dengan kamera dan memostingnya ke media sosial.

Inilah komentar-komentar di Medsos Fb:

Menurut wikipedia, Bulus (Amyda cartilaginea) adalah sejenis labi-labi (kura-kura berpunggung lunak) anggota suku Trionychidae. Disebut berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya (karapas) dilapisi oleh kulit tebal dan licin.

Dalam bahasa Inggris, hewan ini dikenal dengan nama Asiatic softshell turtle atau common softshell turtle; dalam bahasa Madura disebut ketempah.

Jenis Kura-kura yang hidup di air, dengan diameter punggung mencapai 100 cm, meskipun umumnya hanya hingga 60 cm saja. Kepala membulat, dengan mata kecil dan lubang hidung yang terletak di ujung belalai yang kecil dan pendek.

Perisai relatif membundar, tertutupi oleh kulit tebal yang lunak dan licin, dengan bintil-bintil dan lipatan (gigir) rendah memanjang yang halus dan terputus-putus. Lehernya panjang, sehingga kepalanya dapat menjangkau sekurangnya setengah dari perisainya. Tungkai depan dan belakang dengan selaput penuh, cakar-cakarnya kuat dan berkuku runcing terutama pada tungkai depan.

Sisi bawah tubuh warnanya bervariasi mulai dari hitam, abu-abu hingga kecoklatan. Hewan-hewan yang muda memiliki bintik-bintik kekuningan, terang ataupun buram. Kadang-kadang terdapat 6-10 bercak bulat agak gelap bertepi putih, tersusun dalam deretan melengkung di punggungnya.Sisi bawah tubuh halus licin, berwarna keputihan.

Penyebaran dan ekologi
Bulus diketahui menyebar luas di Asia Tenggara: Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. Di Indonesia, labi-labi ini didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Lombok, dan Sulawesi.

Hewan ini terutama hidup di perairan yang tenang, berarus lambat. Di sungai atau anak-anak sungai, danau, dan kolam, termasuk kolam pemeliharaan ikan. Memangsa ikan dan hewan-hewan kecil lainnya, bulus biasa bersembunyi dalam lumpur atau pasir di dasar perairan. (h/Syaiful A.Panjaitan)

BERITA LABURA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *