Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Upaya pengalihan isu insiden brutal terhadap H Mashuri di Kampung Padang, Dusun Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Sabtu sore (21-11-2020) dinilai sangat tidak tepat. Salah satu penilaian itu muncul dari sang pengantin yang mengundang Hamas ke pesta pernikahannya, Juwita Herman.

Dari akun facebook atas nama Juwita Herman yang diposting 18 jam lalu, Juwita menuliskan upaya mengaitkan penghadangan Bupati aktif yang berstatus cuti dan rombongan pada ke pesta pernikahannya dengan cara brutal ke arah khawatir takut tertular covid-19 adalah sama sekali tidak mendasar.

Sebab, selain Hamas yang sudah diumumkan negatif corona hasil sweb, Juwita juga memastikan orang-orang yang ikut menghadang Hamas saat itu tidak hadir sama sekali di acara pernikahannya.

Sehingga katanya cara brutal tersebut lebih kepada upaya oknum untuk membuat keluarganya malu dan membuat acara pernikahannya tidak sukses.

Berikut tulisan Juwita Herman di akun Facebook miliknya: “Saya tegas kan bapak H. Mashuri S.P., M.E.
Negatif CORONA. Karna bapak sudah diperiksa dan dinyatakan negatif, org dinas kesehatan tidak bodoh yg bisa membiarkan org yg positif Corona di bebaskan untuk keluar rumah apa lagi ke undangan,,, JIKA org ada yg bilang bapak mashuri positif Corona sama saja kalian mengina Tim medis yg sedang berjuang untuk menyembuhkan org2 dari Corona.”

“Saya tegas kan jika benar bapak itu Corona, cara penyampaian kalian salah besar, ini negara hukum, orang yg menghadang bapak mashuri yg mengunakan kayu tadi siang tidak pernah hadir diacara saya, jadi tidak perlu takut dia akan tertular Corona.. jadi saya tegas kan kalo ini HOAX,”

“Kalian hanya ingin menghacurkan pesta saya. Dan bikin keluarga saya malu,,,,” demikian tulisan Juwita Herman yang juga pengantin wanita di akun facebook miliknya.

Postingan Juwita Herman 18 jam lalu tersebut terlihat mengomentari berita terkait di salah satu situs berita online, Inapos.com. Tulisan itu juga mendapatkan sejumlah komentar dukungan terhadap apa yang dialami Juwita Herman.

Sementara salah satu tokoh senior Kabupaten Bungo H Hasan Ibrahim dalam dialog virtual pukul 20.00 Wib Sabtu malam menilai, apapun alasannya insiden itu adalah kesalahan yang sudah keterlaluan. Hamas sambung tokoh yang pernah empat periode menjadi anggota DPRD baik di Kabupaten Bungo maupun Provinsi Jambi ini adalah seorang bupati aktif yang sedang cuti.

Hamas saat itu datang menghadiri undangan demi menghargai tuan rumah dan warga setempat yang sedang menggelar pesta pernikahan.

Insiden itu sambung Hasan Ibrahim sudah melanggar paling tidak dua aturan hukum. Baik hukum pemerintahan maupun hukum adat.

Lalu katanya, kalau ada yang membelokkan isu insiden itu ke ranah covid-19. Karena khawatir dengan Hamas setelah istrinya Hj Verawati Mashuri terpapar Covid-19, menurut Hasan Ibrahim isu itu tidak beralasan. Sebab, Hamas sudah isolasi, lalu sejak beberapa hari lalu sudah mengumumkan hasil sweb negatif. Bahkan itu sudah dilakukan beberapa kali.

Sehingga katanya insiden itu dikaitkan dengan Covid-19 sangat tidak tepat dan hanya terkesan mengada-ngada. Bahkan dia menuding yang membelokkan isu itu tidak membaca situasi.

“Namun demikian, H Mashuri orangnya sangat tenang, tidak ada kepanikan dari beliau, bahkan beliau sendiri meminta tim serta simpatisannya untuk tetap tenang dan tidak terpancing. Hamas meminta kita semua tetap menjaga pilkada damai,” tutup Hasan Ibrahim.(tmc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *