Dairi, PRi.Com — Salah satu kerajinan tradisional masyarakat di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, adalah tenun ulos yang merupakan kerajinan tangan terutama kaum perempuan. Sehingga Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Dairi berupaya keras mengembangkan dan memulerkannya.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Berutu didampingi Bupati Dairi, DR Eddy Keleng Ate Berutu saat mengunjungi tempat lokal latih pengembangan ulos ramah lingkungan, Senin (2/9/19) di Desa Silalahi I,
“Bahkan pada bulan Oktober 2019 mendatang, Ulos hasil kerajinan tangan Silahisabungan akan dibawa ke Belgia untuk ikut kegiatan Fashion,” ungkap Ny Romy Mariani Eddy Berutu
Pada saat kunjungan tersebut turut hadir Manager CSR PT. Inalum Irwan Prianto, para Pimpinan OPD, Camat Silahisabungan Esra Nahampun, Kepala Desa se-Kecamatan Silahisabungan, Yayasan Mewrdi Sihombing sebagai narasumber serta tokoh masyarakat Silahisabungan.
Ny Romy Mariani dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pemerintah pusat saat ini telah menetapkan Danau Toba sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, dimana Kecamatan Silahisabungan sebagai bagian dari penetapan kawasan itu diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Dekranasda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Silahisabungan, yakni meningkatkan nilai tambah tenun ulos dengan konsep echo fashion,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, ulos akan dikembangkan bukan hanya untuk kebutuhan adat, namun juga akan mengarah kepada fashion dan souvenir dengan tetap menjaga keaslian dan kearifan budaya lokal.
Menurut Romy, kendala yg selama ini dialami para penenun ulos adalah cara untuk memasarkan produk tersebut. Namun dengan pendampingan Dekaranasda akan mencoba semaksimal mungkin dengan komitmen membantu para penenun ulos dalam hal pemasaran produk kerjinan tenun silalahi ini.
Ia menegaskan bahwa pada tanggal, 11 September 2019 Dekranasda mengikuti pameran perdana di Balai Kartini Jakarta.
Selain itu Dekranasda juga akan membawa produk ulos dari Silalahi yang dibuat dalam bentuk baju untuk mengikuti fashion show di Belgia pada bulan Oktober 2019.
“Kita berharap banyak yang berminat untuk membeli produk ulos ini pada saat pameran fashion show
nantinya. Kita juga berharap produk ulos tersebut sudah disiapkan dalam jumlah yang banyak, sehingga kebutuhan ulos untuk para pembeli dapat terpenuhi,”ucapnya.
Kedepannya pekerjaan penenun ulos akan mejadi suatu profesi yang menjanjikan dan membanggakan, sehingga para generasi muda dapat menjadi generasi penerus dan secara turun temurun menjadi penenun ulos.
“Dengan adanya program ini, semoga akan semakin menambah kreatifitas dan inovasi para ibu-ibu penenun ulos, sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan bagi pengrajin tenun di Kecamatan Silahisabungan agar lebih maju dan bergairah demi terwujudnya Dairi yang unggul,” ujarnya.
Bupati Dairi Edy Keleng Ate Berutu dalam kesempatan itu turut hadir bersama Manager CSR PT Inalum usai menyerahkan bantuan alat penenun ulos.
Ia menekanakan pada masyarakat dalam mengembangkan kerajinan, sangat penting melakukan sinergi antar stake holder, mengingat aspek pembinaan meliputi banyak hal seperti permodalan, desain serta teknik produksi.
“Oleh karena itu, kita menyambut dan mengharapkan dukungan penuh dari seluruh tokoh masyarakat untuk memberi semangat menjaga budaya dan memberikan bimbingan kepada para generasi muda, agar tenun ulos ini dapat mendunia,” kata Eddy.
Menurutnya, masyarakat dunia menuntut kualitas dan berkisanambungan, konsistensi dan kuantitas menjadi sangat penting apabila ingin memasarkan produk ulos di luar Kabupaten Dairi.
Menurut Bupati Dairi, para ibu-ibu penenun adalah petarung dan pejuang yang akan menentukan impian dan cita-cita yang sama-sama sedang dikerjakan. Kompetisi persaingan hasil kualitas industri kerajinan menuntut produksi yang dihasilkan oleh para pengrajin harus mempunyai daya saing yang kuat di pasaran lokal maupun global.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Dairi sedang berusaha mencari lokasi yang strategis untuk Pemasaran produk-produk dari Dairi. Sehingga jika nanti ada turis atau wisatawan lokal yang datang dan ingin membeli produk tersebut, sudah dapat langsung membeli di tempat yang telah kita sediakan,: ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai gerakan pembaharuan dimana setiap para peserta yang dilatih dapat menurunkan materi kepada pengrajin dan penenun lainnya. Sehingga Kecamatan Silahisabungan menjadi sentra tenun ulos yang berkualitas serta berniali budaya dan ramah lingkungan.
Bupati Dairi didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi juga memberikan sertifikat penghargaan kepada seluruh para penenun ulos yang menjadi peserta dalam pelatihan tersebut. (Nur E.Capah)