Peresmian Kantor Dekranasda dan Maharani Galeri Batik Medan dan Songket Deli oleh Walikota Medan Tengku Dzulmi Eldin di halaman Kantor PKK Kota Medan Jalan Rotan Medan, Senin (8/8/2016).

Medan, PRi.Com – Anggota Komisi III DPRD Medan, Jangga Siregar mencurigai alokasi anggaran senilai Rp.8,6 miliar untuk pengadaan batik tradisional bagi 15 ribu lebih aparatur sipil negara (ASN) di R-APBD Medan 2020 sebagai titipan dari Rita Maharani, Isteri Wali Medan Dzulmi Eldin.

“Dia (Rita Maharani) punya batik Medan, jangan-jangan batik tradisional itu jadinya batik Medan, jadi ada kecurigaan pengadaan itu. Titip atau kepentingan isteri Wali Kota,” kata Jangga kepada wartawan, di Medan, Kamis, baru-baru ini.

Politisi Partai Hanura ini menambahkan saat pembahasan dengan bagian perlengkapan tentang pengadaan batik telah diputuskan bahwa alokasi anggaran Rp.8,6 miliar itu dialihkan kepada kegiatan lain.

“Maksimal itu yang kami setujui anggarannya hanya Rp.500 juta. Jadi sebagai percontohan ASN di Balai Kota saja dulu yang diberikan, selebihnya dialihkan kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” paparnya.

Seperti diberitakan Pemerintah Kota (Pemko) Medan pengalokasian anggaran senilai Rp.8,6 miliar untuk pengadaan baju batik tradisional pada APBD 2020.

“Pengadaan ini merupakan program tertunda dari dua tahun lalu,” ujar Kabag Perlengkapan dan Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Medan, S I Dongkrak saat rapat pembahasan R-APBD 2020 di gedung DPRD Medan, Rabu (27/8).

Dijelaskannya, pengadaan batik tersebut tertunda karena masih menunggu Hewitt Concrete oleh Dinas Pariwisata untuk menentukan motif apa nantinya bagi tradisional itu,” Batik itu dipergunakan oleh ASN peringatan hari-hari khusus,” katanya.(Ani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *