Turut hadir Anggota DPRD Tapanuli Utara Oki Sibarani, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak serta sejumlah pimpinan perangkat daerah lainnya. Peresmian ini menandai bertambahnya jumlah SPPG di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 21 unit yang beroperasi sebagai dapur sentral Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah.

Dalam sambutannya, Bupati JTP Hutabarat menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG melalui SPPG merupakan bagian dari komitmen daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

“Kehadiran SPPG ‘Marsiurupan’ ini adalah wujud nyata kolaborasi kita untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Yang kita utamakan adalah kualitas makanan bergizi, bukan sekadar kuantitas. Asupan gizi siswa harus terpenuhi dengan baik untuk menciptakan Generasi Emas 2045,” ujar Bupati.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Bisukma, selaku mitra SPPG yang diwakili oleh Jufri Sitompul, S.H., atas komitmennya dalam mendukung program pemerintah. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pelayanan gizi yang berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Bupati JTP Hutabarat memberikan arahan tegas agar pengelolaan SPPG ‘Marsiurupan’ mengedepankan pemanfaatan potensi dan bahan pangan lokal. “Saya titip pesan kepada SPPG ‘Marsiurupan’, manfaatkan dana yang akan berputar sekitar Rp 30 juta per hari ini untuk membeli hasil pertanian dan bahan pangan dari masyarakat sekitar. Tidak perlu belanja dari luar Pahae. Berdayakan petani, koperasi desa dan pelaku UMKM setempat agar ekonomi lokal ikut tumbuh,” pesan Bupati.

Menurut Bupati, keberadaan SPPG harus memberikan dua dampak utama, yaitu pemenuhan gizi anak-anak serta penguatan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan perputaran dana harian yang cukup besar, program ini diharapkan menimbulkan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor pertanian, peternakan dan perdagangan di Kecamatan Pahae Julu dan sekitarnya.

Selain menyoroti aspek ekonomi, Bupati juga menekankan pentingnya kebersihan dan higienitas dapur serta makanan. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk membantu dan menelaah aspek higienitas di seluruh SPPG. “Saya titip pesan kepada semua yang bekerja di sini: jaga kebersihan dan lakukan yang terbaik, karena penerima manfaat adalah masyarakat kita sendiri. Satgas hadir untuk membantu memastikan standar higienitas terpenuhi, bukan untuk menghalangi,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menargetkan 100 persen penerima manfaat MBG di seluruh wilayah dapat terlayani pada tahun 2025. SPPG ‘Marsiurupan’ diharapkan menjadi pioneer dan ‘role model’ bagi SPPG lainnya. Ke depan, sasaran program akan diperluas tidak hanya bagi anak sekolah, tetapi juga anak baru lahir, ibu hamil dan kelompok rentan gizi lainnya.

Acara peresmian ditutup dengan pengguntingan pita serta peninjauan langsung ke area dapur oleh Bupati JTP Hutabarat, yang turut mencicipi menu makanan hari itu untuk memastikan kualitas dan cita rasanya. (Jul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *