Lebih lanjut, Harry Budi Utomo menyebutkan bahwa sektor pertanian dan industri pengolahan masih menjadi tulang punggung utama perekonomian Sumatera. Namun ia mengingatkan pentingnya menjaga agar nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) tidak meningkat, karena hal tersebut dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, ia mengimbau seluruh pemerintah daerah di kawasan Sumatera untuk terus memantau dan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengelolaan Data Terpadu Sistem Ekonomi Nasional (DTSEN) antara pemerintah provinsi, Kabupaten/kota se-Sumatera Utara dengan BPS RI.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara dalam sambutannya memberikan apresiasi atas ditunjuknya Sumatera Utara sebagai tuan rumah Konreg PDRB-ISE se-Pulau Sumatera. Ia menegaskan bahwa provinsi ini menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6–7 persen, dengan menjaga stabilitas harga, meningkatkan investasi, dan memperkuat distribusi sumber daya alam.

“Pemprov Sumut terus mengembangkan kawasan industri di Kabupaten Batubara, yang kini telah dilengkapi dengan infrastruktur memadai dan kemudahan bagi para investor”, ucap Gubsu.

Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Tapanuli Utara turut didampingi oleh Plt. Kepala Bappelitbangda Tapanuli Utara, Kepala Dinas Kominfo Tapanuli Utara dan Kepala BPS Kabupaten Tapanuli Utara. (Jul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *