Merdeka atau mati.
Sajak Nahar Frusta.
Telah merdeka…ya telah mati.
Kami mati untuk merdeka.
Terkubur entah dimana,tak bernisan dan tak bernama,tidak sebagai pahlawan.
Yang terbuang dan membusuk disemak semak,dihutan hutan jadi santapan hewan liar.
Walau hanya menjadi orang hilang dinegeri yang merdeka ini.
Merdeka atau mati.
Ini adalah pilihan.
Melepas diri dari cengkeram.penjajah. berkepanjangan.
Menerrobos desingan peluru dan dentuman meriam.Tak gentar mengejar musuh dengan bambu runcing.
Merah darah mengaliri tubuhku dan mengaliri negeriku.
Merdeka…kini kalian merdeka.
Mati…kini kamipun telah mati.
Adakah merdeka telah menjadikan rakyat sejahtera?
Tidak tertindas dan tidak menderita.
Sejahtera dari kekayaan negeri ini?
Adakah kami ysng mati gentayangan,
Menagih janji dan imbalan atas kematian.
Tidak jua,walau
tanpa taburan bunga,
Siraman air dikemarau panjang kesengsaraan rakyat.
Kepadamu penikmat kemerdekaan dari kami yang mati demi kemerdekaan.
Dihening ciptamu jangan ciptakan ketakutan kepada anak cucu kami ,jangan ciptakan ladang pengangguran,jangan keringkan airmata mereka dalam kemiskinan.
Pada upacara ini.
Proklamasi kemerdekaan indonesia
membalut luka,keringkan darah,mengusap airmata.
Lihat barisan pengerek bendera yang gagah perkasa.
Nyanyian indonesia raya yang merdu bergelora didada
Kata demi kata pancasila,pembukaan undang undang dasar 45 tegas dan. bermakna.
Dengan doa lepaskan rasa syukur kepada Allah dan bahagia untuk semua rakyat indonesia.
(Agustus 2025)