Catatan ringan Nahar Frusta.

Setelah diskusi terpumpuni tentang cagar budaya Benteng Kolonial di Barus terlaksana dengan baik yang menghasilkan kesepakatan dan harapan masyarakat Barus agar cagar budaya di Barus mendapat status sebagai Cagar Budaya tingkat Nasional.

Berbagai upaya kearah itu sudah diupayakan agar status itu didapatkan Cagar Budaya Makam Papan Tinggi Syekh Mahmud dan Makam Mahligai Barus dan Titik Nol Peradaban Islam di Barus.Dan semoga prosesnya lancar.

Fazri Efendi Pasaribu SH MH,Tokoh masyarakat Barus sangat peduli dengan peningkatan status cagar budaya ini sekaligus pelurusan sejarah Barus kepada kebenaran sesungguhnya.Menyatukan persepsi yang berbeda dari sudut pandang berbeda melepaskan kepentingan pribadi dan golongan dalam satu cita cita untuk kemajuan Barus,tentunya untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya bahwa cagar budaya Papan Tinggi sudah mendekati,mencapai persyaratan sebagai cagar budaya nasional.Untuk pencapaian itulah penggalian sejarah dari kearipan lokal maupun literasi yang baru harus lebih giat lagi.Sehingga Barus sebagai daerah pertama masuknya agama islam di Indonesia tak pernah terbantahkan.

Salah satu cagar budaya baru yang menjadi perhatiannya adalah Titik Nol Islam Nusantara.
Dimana sejak kunjungan Presiden RI ke Barus guna meresmikan keberadaan cagar budaya titik nol tidak mendapat perhatiaan dan peningkatan signifikan.

Menurut Fazri Efendi,masyarakat Islam Barus sudah berkorban untuk menyerahkan lahan titik nol Barus.Penyerahan ini dilaksanakan oleh tiga organisasi Islam di Barus,Nahdlatul Ulama,Muhammadyah,Jamiah Al Wasliyah dan BKM Mesjid Raya Barus.Pertapakan Titik Nol ini diaerahkan kepada pemerintah kabupaten Taoanuli Tengah dan berdirilah situs Titik Nol ini.

Saat ini ada kekhawatiran yang berseliweran di tengah masyarakat Barus bahwa Titik Nol ini penguasaannya diserahkan/dimiliki yayasan tertentu.Menurut Fazri Efendi Pasaribu,hal itu tidak benar.Ini dibuktikan oleh penegasan dari Penggagas Titik Nol dan pembawa kedatangan Presiden RI ketujuh ke Barus,Albiner Sitompul,bahwa “Titik Nol tidak dimiliki oleh sebuah yayasan atau dimiliki pribadi.Pemiliknya adalah pemerintahan Tapanuli Tengah!”,demikian Fazri Efendi menirukan penegasan Albiner Sitompul diacara Diskusi Terpumpun di Aula kecamatan Barus,Selasa(24/6).

Terakhir Fazri Efendi berharap dan mengajak masyarakat Barus untuk menjaga dan melestarikan Cagar budaya yang ada dikota bertuah Barus sehingga mendapatkan status tingkat Nasionalnya,dimana pengembangannya mendapat pendanaan dari propinsi dan pusat.”Ini sejarah.Ini kebanggaan kita dan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Barus!”, pungkas Fazri Efendi.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *