Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Pemerintah Kabupaten Bungo melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kesbangpol, Zainadi, S. Pd, MM menyampaikan
Assalamu’alaikum, menyampaikan hasil rapat yang dipimpin oleh Asisten 1 yang dihadiri oleh Anggota Forkopimda (mewakili), OPD Teknis Bencana, Instansi terkait (Basarnas, PLN, PDAM, Telkomsel, Bulog) melihat menimbang Rilis BMKG dimana Kabupaten Bungo masih masuk dan berpotensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang sampai dengan awal bulan Februari 2024, serta sampai saat ini masih ada rumah warga yang masih digenangi air, maka semua peserta rapat sepakat Status Tanggap Darurat Bencana diperpanjang lagi untuk 14 hari (2 minggu) ke depan terhitung dari tanggal 13 Januari sampai dengan 26 Januari 2024.
Dijelaskan oleh Zainadi bahwa Rapat Koordinasi Satgas Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Bungo dalam rangka Penanganan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi dan berdasarkan laporan situasi lapangan banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Bungo pada tanggal 11 Januari 2024 atas kejadian bencana banjir dan tanah longsor.
“Masih ada warga terdampak banjir yangmembutuhkan bantuan air bersih di Kelurahan Jaya Setia Kecamatan Pasar Muara Bungo, untuk itu diminta kepada PDAM untuk memberikan distribusi air bersih melalui mobil tangki dibantu dengan mobil pemadam kebakaran,”terang Zainadi.
Sedangkan Dinas Sosial, P2KBP3A dan BPBD, Kesbangpol membantu menyiapkan tedmond sebagai tempat penampungan air, memberikan himbauan kepada masyarakat di daerah rawan longsor agar tidak melintas saat kondisi hujan lebat, terutama saat malam hari. Sampai saat ini Ketahanan Pangan masih terus mendistribusikan bantuan beras ke masyarakat terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bungo. Beberapa titik lampu jalan mengalami kerusakan akibat banjir dan hujan lebat disertai angin kencang, sebanyak 19 unit Puskesmas di Kabupaten Bungo siap memberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak banjir, dan stock obat-obatan cukup;
Stock Beras di Gudang Bulog Divre Bungo sebanyak 300 ton, sedangkan stock bantuan pangan sebanyak 200 ton,”papar Zainadi.
Adapun beberapa kendala yang dihadapai di lapangan, antara lain kendala dalam distribusi air bersih oleh PDAM Pancuran Telago terkendala banyaknya mesin pompa dan mesin inteks yang rusak, sebagian rakit tempat mesih juga hanyut;
PDAM Pancuran Telago mengalami kendala pendistribusi air bersih di Lubuk Tenam Kelurahan Manggis karena dibutuhkan kabel ukuran 50 mm sepanjang 70 m untuk menghidupkan mesin, pipa feksibel di dusun Rantau Ikil Kecamatan Jujuhan, anggaran perbaikan dan pemeliharaan lampu jalan sangat terbatas, tidak tersedia anggaran BBM untuk melakukan pemangkasan pohon terutama di dalam Kota Bungo yang berpotensi tumbang saat hujan lebat dan angin kencang, ketersediaan perahu karet maupun fiber yang dimiliki Pemkab Bungo sebanyak 4 unit sangat terbatas jumlahnya mengakibatkan kesulitan untuk melakukan evakuasi warga saat kejadian bencana banjir. Akibat jalan kabupaten dari dan ke dusun Renah Jelmu Kecamatan Tanah Tumbuh longsor/ambruk, sampai saat ini warga tidak dapat melewatinya dengan kendaraan roda empat. Kemudina jembatan gantung di dusun Sungai Gurun Kecamatan Pelepat mengakibatkan mobilisasi warga dari dan ke dusun harus melewati jalan bebatuan dan memutar lebih jauh karena melintasi dusun Koto Jayo.
PT. PLN meminta bantuan semua pihak terutama Camat, Lurah/Rio agar menghimbau dan mengedukasi masyarakat agar tidak memaksa mengaktifkan listrik pada saat banjir karena dapat menyebabkan konsleting.
Beberapa OPD teknis saat ini terus dan sedang melakukan pendataan terkait kerusakan fasos dan fasum, kerugian material baik sosial maupun ekonomi masarakat.
Saat ini sedang berlangsung pendataan kembali karena hingga malam ini kembali lagi ketinggian air bertambah sehingga semakin banyak warga yang terkena dampak banjir mulai dari Kecamatan Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Sepenggal, Jujuhan Ilir, Rantau Pandan, Bathin III Ulu dan masih menunggu kabar selanjutnya,”pungkas Zainadi. (hen)