Catatan : Bgd. Masri Tanjung
Wartawan PRESTASI REFORMASI.Com
Hardnews ini diikutsertakan
LOMBA KARYA TULIS
PELABUHAN INDONESIA AWARDS 2023
Salam Sukses Dua Tahun Merger Pelindo !
Luar biasa ! Prestasi tidak datang dengan tiba-tiba. Keinginan mencapai suatu target pun tentu selaras dengan kemampuan secara terukur. Sejalan menjelang Dua Tahun Merger Pelindo, Indonesia berhasil mencapai goal impian. Itu di antaranya menjadi operator terminal peti kemas (TPK) terbesar ke-8 di dunia. Sebab ketentuan yang dipersaratkan untuk itu terpenuhi sudah lewat capaian kinerja Pelindo Terintegrasi.
Kabar gembira itu dibuktikan dengan terakumulasinya troughput peti kemas sebanyak 17,2 juta TEU’s (Twenty feet Equivalent Units). Tren ini bahkan telah melampaui jumlah yang dipersaratkan sebagai ketentuan menjadi operator terminal peti kemas (TPK) terbesar ke-8 di dunia. Ketentuannya cuma 16,7 juta TEU’s. Capaian ini tentulah sebagai kado Dua Tahun Merger Pelindo.
Dirut Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) M. Adji menyebutkan, dari 17.2 juta TEU’s peti kemas yang dihandle Pelindo tersebut, di antaranya 7,9 juta TEU’s atau 45 persen peti kemas internasional, dan selebihnya 9,3 juta TEUs (55 persen) peti kemas domestik.
Selaku warga negara Indonesia kita bangga punya Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Kita juga berharap korporasi yang masih “balita” ini nantinya mampu menjadi mesin ekonomi NKRI. Mari kita do’akan yang terbaik untuk perjuangan dan kemajuan perusahaan ini.
Hari berganti hari, bulan berganti tahun. Tak terasa mesin pendulang devisa melalui jalur maritim ini, tepatnya 1 Oktober 2023 perjalanannya genap dua tahun dalam membawa pesan-pesan perubahan Pelindo.
Kendati masih terbilang balita, ia layak mendapat apresiasi. Sebab “jabang bayi” Pelindo Terintegrasi yang dilahirkan di tengah hiruk-pikuk pandemi Covid-19 ini rupanya punya senjata pamungkas menjadi pendekar maritim terintegrasi.
Terbukti, isu utama yang menjadi target unggulan yang harus diselesaikan berdasarkan kandungan Merger Pelindo, berhasil direalisasi dengan baik. Sentuhan tangan dingin Pelindo Terintegrasi ini berupa capaian kinerja operasional dan keuangan.
Pertumbuhan itu diungkapkan oleh Dirut Pelindo Arif Suhartono. Ia mengatakan, penggabungan Pelindo telah menciptakan sinergi antar entitas dalam Pelindo Grup. Dampak positifnya pengelolaan pelabuhan dapat dilakukan secara tersentralisasi dan lebih optimal. Ini dikombinasikan dengan kinerja yang solid, sehingga Pelindo berhasil mencatatkan peningkatan kinerja pada 2022.
Bukan hanya itu, kontribusi Pelindo pada Negara juga meningkat, yaitu mencapai Rp 7,2 triliun. Jumlah ini 54 % lebih tinggi dibanding pada 2021 yang nilainya Rp 4,7 triliun. Kontribusi tersebut diberikan melalui setoran Dividen, PNBP, Konsesi, PPH, PPN dan PBB.
Capaian itu juga didukung dengan adanya program-program transformasi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak merger BUMN pelabuhan ini pada Oktober 2021.
Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan tentunya didukung dengan kinerja operasional. Menjelang dua tahun merger, Pelindo membukukan tren positif pada kinerja operasional yang realisasinya meliputi: trafik peti kemas mencapai 17,2 juta TEU’s atau meningkat sebesar 1% dibanding periode yang sama tahun 2021.
Arus barang menyentuh tren sebanyak 160 juta ton. Trafik ini tumbuh 9% dibanding tahun sebelumnya. Trafik penumpang mencapai 15 juta orang, tren ini meningkat 86% dibanding tahun sebelumnya. Ini semua terakumulasi atas trafik kapal 1,2 miliar gross tonnage (GT). Tren ini tumbuh 1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Arif menjelaskan, pengelolaan yang tersentralisasi merupakan salah satu kunci peningkatan kinerja operasional. Hal tersebut menurutnya, membuat Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik.
Ini dirasakan juga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.
Hasil dari transformasi Pelindo pasca merger mulai terlihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah terminal peti kemas. Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (boks/ship/hour—B/S/H). Begitu juga tentang pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan. Ini diukur dengan jumlah hari.
Disebutkan pertumbuhan itu ada Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang kini bernama Belawan New Container Terminal (BNCT), dan TPK Makassar. Kini jumlah bongkar muat peti kemas naik dari 20 boks per kapal per jam menjadi 34 – 45 boks. Bahkan mencapai 60 boks saat optimum. Kecepatan bongkar muat itu membuat usia sandar kapal berkurang menjadi setengahnya. Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Ambon dan Sorong.
“Makin pendeknya waktu sandar kapal dan waktu bongkar muat, ini membuat biaya operasional makin efisien. Diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat memetik manfaat efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar,” ujar Arif.
.
Pejabat nomer wahid di Pelindo Group ini menjelaskan, seluruh pelayanan terminal peti kemas di jajaran korporasi itu ke depannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing. Hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring, baik bagi kami selaku operator maupun bagi pengguna jasa kami,” imbuhnya.
Pelabuhan merupakan salah satu unsur dalam sistem transportasi yang memiliki peran penting dan strategis bagi menggerakkan dan mendorong capaian tujuan pembangunan serta memberikan dukungan kemajuan daerah dan kelancaran arus logistik.
“Saat ini program merger Pelindo mulai berprogress. Tentunya masih banyak PR yang perlu diselesaikan. Oleh karena itu, kami akan melanjutkan ekspansi sebagai program paska merger. Ini untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” tegas Dirut Pelindo itu.
Disebutkan, Pelindo menargetkan proses efisiensi atau pemurnian bisnis sertelah merger dapat dirampungkan hingga 80 persen pada akhir 2023. Sejak melakukan merger pada Oktober 2021, kinerja perusahaan kata Arif, terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Itu terutama terlihat dari performa keuangan perusahaan yang mampu mencatat kenaikan laba bersih pada tahun 2021 daan 2022.
Salah satu fokus Pelindo pada 2023 adalah melakukan pemurnian pada masing-masing lini bisnis perseroan. Ini dilakukan dengan cara memecah entitas-entitas yang dimiliki Pelindo dan mengelompokkannya pada segmen bisnis tertentu.
Pemurnian ini diimplementasikan mengingat jumlah entitas anak perusahaan Pelindo lebih dari 40 perusahaan. Selain itu pemurnian ini akan melibatkan pergantian kepengurusan di sisi direksi. Meski demikian, Arif Suhartono optimis pemurnian bisnis tersebut sebagian besar dapat rampung pada tahun ini.
“
“Untuk 2023 ini saya harapkan pemurnian bisnis bisa 70 persen sampai 80 persen terselesaikan. Pemurnian bisnis ini nantinya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dari sisi keuangan maupun operasional,” kata Arif dalam suatu acara di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Pelindo berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 3,9 triliun (audited) sepanjang 2022. Tren ini tumbuh 23 persen dibanding tahun 2021 (year on year/yoy), kata Erick dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR (13/2/23).
Nilai laba bersih tersebut turut menyumbangkan peningkatan laba BUMN tahun 2022 yang mencapai total Rp 303 triliun. Ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2021 sebesar Rp 126 triliun.
Kinerja ini menjadi salah satu indikator hasil dari merger Pelindo yang memungkinkan terjadinya sinergi di dalam entitas Pelindo Group melalui konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial, operasional, komersial, serta sumber daya manusia sehingga menjadi lebih kuat dan terintegrasi.
Dalam upaya mengimplementasikan peran penting pelabuhan bagi pertumbuhan industri dan ekonomi, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) menjembatani kerja sama PT Pelindo dengan Dubai Ports (DP) World terkait investasi dan pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT).
Menteri BUMN Erick Thohir meyakini, kerja sama ini akan membawa dampak besar bagi pengembangan logistik Indonesia. Ia menekankan, pembangunan ekosistem logistik yang terintegrasi menjadi kunci dalam percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pembukaan lapangan kerja.
“Target kita 2045 (jadi lima besar negara ekonomi dunia). Erick mengatakan hal itu saat menghadiri penandatanganan kerja sama investasi dan pengoperasian BNCT antara Pelindo dengan konsorsium INA-DP World di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (23/6/2023). Nilai kerja sama pengembangan pelabuhan-pelabuhan laut di Indonesia dapat mencapai 7,5 miliar dolar AS selama periode kerja sama/masa konsesi.
BNCT yang terletak di dinding timur Pulau Andalas (Kota Medan, Sumaterta Utara) ini menghadap langsung ke Selat Malaka. Posisinya sangat strategis sebagai salah satu rute pelayaran internasional tersibuk dan terpenting yang menghubungkan Asia Pasifik dengan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Lokasi terminal peti kemas ini terkoneksi dengan kawasan industri sekitar pelabuhan, sehingga BNCT dapat menjadi hub trafik logistik maritim yang signifikan bagi Indonesia.
Terminal Petikemas di ujung barat NKRI ini akan memainkan peran yang kian signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Khususnya dI wilayah Sumatera bagian utara yang tengah berkembang serta menguatkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri logistik global.
BNCT diharapkan dapat menjadi pintu gerbang logistik di Sumatera bagian utara sehingga dapat memajukan daya saing nasional dengan menurunkan biaya logistik, meningkatkan efisiensi pengoperasian pelabuhan, serta memperkuat daya saing produk-produk unggulan Pulau Sumatera.
Erick mengatakan, arah pemerintah membangun infrastruktur dengan modal yang besar merupakan hal yang tepat. Sebagaimana Korea Selatan yang mengalokasikan 50 persen APBN-nya untuk infrastruktur pada 1950-an. Begitu juga Cina dan Uni Emirat Arab (UEA). Ketiga negara itu kini tengah menikmati pembangunan infrastruktur pada masa lampau. UEA saat ini menjadi hub logistik dan transportasi dunia.
“Percepatan pembangunan ekosistem logistik ini akan menjadi kunci ekonomi dan pembuka lapangan pekerjaan.” ucap Erick. Ia pun optimis kerja sama investasi dan pengoperasian BNCT ini dapat mengakselerasi sektor logistik nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi dalam memperkuat ekositem logistik Indonesia. Rantai pasok menjadi disrupsi terbesar dalam era pandemi maupun pasca pandemi.
Untuk itu, pemerintah dan BUMN serius mendorong kolaborasi dalam penguatan ekosistem logistik, baik dari sektor pelabuhan, bandara, kereta api, hingga kereta cepat yang akan diresmikan pada Agustus ini.
“Ini menjadi bagian konektivitas yang sangat diperlukan. Tidak hanya untuk barang, tentu untuk manusia. Kalau kita tidak bisa menyelesaikan isu pembangunan ekosistem logistik ini, kita tidak akan kompetitif,” tegas Erick.
Sebagai negara kepulauan, Erick menilai sektor logistik selalu menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Ia pun sejak awal meminta BUMN terus mendorong peningkatan konektivitas melalui berbagai skema pembangunan, baik melalui internal perusahaan, kerja sama dengan swasta, atau mitra internasional.
Chairman dan CEO Dubai Ports (DP) World Sultan Ahmed Bin Sulayem mengatakan, Indonesia punya potensi besar dalam sektor logistik. Tak hanya punya kekayaan sumber daya alam (SDA) saja. Tapi Sultan menyebut, Indonesia punya keunggulan geografis yang sangat strategis dalam pergerakan kargo dunia .
Sultan juga menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk menggantikan Cina. Banyak industri yang ingin pindah dari Negeri Panda itu imbuhnya. Itu karena persoalan keekonomian hingga regulasi pemerintah setempat.
Duta DP- World ini menyampaikan, peningkatan produktivitas sektor industri Indonesia memerlukan fasilitas dan layanan pelabuhan yang mumpuni agar bisa dikirim ke luar negeri dengan lebih efisien.
Aktivitas bisnis DP World tak perlu lagi singgah di pelabuhan yang ada di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Saat ini kita feeder (penghubung) untuk Tanjung Pelepas, Malaysia dan Singapura, ujar Sultan.
DP World bilang sama kita, “ Wow, ngapain kita lempar ke negara tetangga. Kalau bisa, langsung sajalah. Itu akan difasilitasi DP World yang sekarang sebagai operator nomer satu di dunia,” kata Direktur Utama INA Ridha DM Wirakusumah.
Ridha berucap, pengembangan BNCT akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan fasilitas dalam meningkatkan aksibilitas logistik di Sumatera. Ini mulai dari pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hingga kehadiran perusahaan India GMR Airports yang menjadi mitra strategis pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumut.
“Sumatera berpotensi menjadi Pulau Jawa berikutnya, dan sangat penting membuat Sumatera menjadi titik perkembangan bagi Indonesia,” ucap Ridha.
Arif Suhartono meyakini, kolaborasi ini akan memberikan keuntungan bagi Pelindo dan DP-World. Kerja sama ini menurut Arif menjadi momentum bagi Pelind untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri.
“Ini sejalan dengan yang ditekankan dan diamanatkan Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa Pelindo saatnya tidak hanya beroperasi di Indonesia, tapi sudah memulai langkahnya di luar Indonesia,” tegas Dirut Pelindo itu.
Kerja sama antara Pelindo, INA, dan DP-World terkait dengan operasional terminal di Belawan dengan masa konsesi 30+20 tahun ke depan. DP-World juga akan membantu peningkatan kapasitas BNCT dari 600-700 ribu TEUs saat ini menjadi 1,4 juta TEUs pada delapan sampai sembilan tahun ke depan. “Ada nilai investasi terkait dengan extension dermaga dan investasi peralatan sekitar 400 juta dolar AS,” ujar Arif.
Semoga senjata pamungkas ekspansi 2023 Pelindo Terintegrasi yang segera dihunus bagi menyelesaikan rantai-rantai kesulitan penurunan biaya logistik nasional dapat terselesaikan sebagaimana target Pelindo Group.
Seiring kehadiran Belawan New Container Terminal yang diharapkan menjadi kompetitor terminal peti kemas dunia, diharapkan mampu menjadi pendekar maritim untuk menjemput kargo yang menumpuk di Selat Malaka. Bukan cuma kapal yang bermuatan 800 sampai 1.200 boks, tapi setara dengan mother vessel kita tunggu merapat di Belawan New Container Terminal dan Kuala Tanjung serta TPK Malahayati, Banda Aceh. Semoga ! (selesai).
