Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com – “Tiada hari tanpa belajar dan membaca Al-Qur’an. Hidup bahagia dengan Al-Qur’an. Begitu “pamit” tinggalkan Al-Qur’an semakin dalam rindu kami ingin kembali”.
Untaian konstruktif ini sejak lama telah menjadi komitmen dan kebutuhan bagi lebih dari 50 orang murid ngaji Rumah Maghrib Mengaji (RMM) Alfalah I Jalan Selebes Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara.
RMM Alfalah ini asuhan Baginda Masri Tanjung (wartawan Surat Kabar PRESTASI REFORMASI /PRESTASIREFORMASI.Com selaku tenaga pengajar dan penyedia fasilitas program belajar dan mengajar Al-Qur’an.
Kita sadari, pandemi Covid-19 sudah 546 hari mengembara di pundak NKRI sejak kemunculannya pada 02 Maret 2020 hingga, Jum’at 27 Agustus 2021.
Sepanjang siang dan malam sepertinya tiada waktu bisa kompromi dengannya. Virus tetaplah virus. Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, pemerintah pun memberlakukan berbagai kebijakan.
Kebijakan itu utamanya disiplin penerapan protokol kesehatan dengan mematuhi 5M, yakni 1. Memakai masker, 2. Mencuci tangan, 3. Menjaga jarak, 4. Menjauhi kerumunan, 5. Membatasi kegiatan. Kemudian PSSB dan PPKM selaku generasi penerusnya.
Agar terhindar dari penyebaran virus yang sekaligus laksana hantu menakutkan itu masyarakat pun diimbau sebaiknya tinggal di rumah, bekerja dari rumah (work from home/WFH). Begitu juga siswa/siswi belajar di rumah dengan sistem daring.
Seiring dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang entah kapan usainya ini, tenaga pengajar RMM Alfalah Baginda Masri Tanjung menerapkan eskul kepada puluhan santri tersebut.
“Di luar program belajar dan membaca Al-Qur’an secara tartil, kita tambah jam belajar santri dengan mata pelajaran mengenai adab, taharah, dan pengetahuan umum.
“Alhamdulillah dengan sistem secara humanis yang kita terapkan dalam masa pandemi ini, anak-anak lebih terawasi dari kemungkinan terkena Covid-19. Selama masa belajar, kita terapkan disiplin protokol kesehatan,” ujar Tanjung. (sri).
