Medan, PRESTASIREFORMASI.Com– – 43 Utusan PW Persis Sumut berangkat hari ini, Senin (19/9/2022), untuk menghadiri Muktamar Ke – XVI Persis yang akan digelar pada 26 – 29 Shafar 1444 H /23 – 26 September 2022, di Soreang Kabupaten Bandung, tepat di usianya ke-99 tahun.

Ketua PW Persis H.Muhammad Nuh berpesan yang disampaikan Sekretaris PW Persis Sumut, Abdul Aziz, ST, mengungkapkan, muktamar Persatuan Islam adalah media konsolidasi yang paling strategis untuk menentukan gerak dan langkah Persatuan Islam ke depan.

“Dengan penataan blue print dan sistem perencanaan jam’iyyah yang terintegrasi dan terarah dalam suatu tatanan kerangka program. Jihad yang terstruktur, berkesinambungan menuju masa depan Persatuan Islam yang lebih baik,” sambung Aziz.

Dia menyebut, dalam muktamar ke XVI ini tema besar yang diusung adalah “Transformasi Gerakan Dakwah Persis untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin dalam Bingkai NKRI”.

Dengan mengangkat tema ini, katanya, yang dibutuhkan ke depannya adalah transformasi gagasan – gagasan besar dari pemikiran normatif menjadi gerakan aplikatif dan gerakan nyata.

“Jika awal-awal Persis berdiri pola dakwah fokus pada pada gagasan perubahan, pemurnian yang bersifat teoritis dan normatif, yang dibutuhkan sekarang adalah gerakan implementatif dari pemurnian, dari gagasan pembaruan tersebut,” jelas Sekretaris PW Persis Sumut ini.

“Kita semua berharap agar muktamar tahun ini menghasilkan komposisi kepengurusan yang harmoni, tangguh, amanah, ikhlas dan istiqomah sekaligus dapat melahirkan program yang implementatif,” tambahnya.

Dia menjelaskan, Persatuan Islam ke depannya perlu menampilkan ruh jamiyyah sebagai penggerak pemikiran Islam di Indonesia, serta mendapatkan sosok dan figur yang sesuai dengan perkembangan zaman di era globalisasi.

“Dalam momen Muktamar ke XVI jelang satu abad Persatuan Islam, PW. Persis Sumatera Utara memberangkatkan kafilah dakwah menuju muktamar sebanyak 43 utusan senin (19/9/2022) dengan moda transportasi darat, serta menunjuk Tauhid Ichyar sebagai Ketua rombongan,” ungkap Abdul Aziz selaku Sekretaris PW Persis, dan menyebut itu Ketua PW Persis H.Muhammad Nuh.

Jauh-jauh hari H. Muhammad Nuh, MSP menugaskan Surya Dharma S.Sos sebagai koordinator keberangkatan, alhamdulillah tugas tersebut telah dijalankannya dengan baik guna mempersiapkan keberangkatan rombongan Persis Sumatera Utara.

Mencari Figur Ketua Umum Persis.

Aziz menuturkan, berbicara muktamar tentu tidak terlepas memilih figur pemimpin untuk masa lima tahun ke depan, meskipun tidak secara terbuka nama-nama calon ketua umum yang mencuat,. di antaranya KH. Dr. Jeje Zaenudin kelahiran Tasikmalaya 18 Juni 1969.

Dia menyebut, Jeje Zaenudin memiliki kompetensi mumpuni saat ini menjabat wakil ketua umum, pergaulannya cukup baik, dan dikenal di level nasional dan internasional serta merupakan unsur Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

“Ada KH Aceng Zakaria yang saat ini memasuki usia 74 tahun.
Dari segi usia tentu tidak sesigap dan selincah saat masih muda dan energik tentu tidak mudah melakukan kerja-kerja besar jelang satu abad usia Persatuan Islam,” tambahnya.

Aziz menyebut, figur lainnya ada Prof. Atip salah satu Guru Besar Fakultas Hukum , namanya juga masuk di bursa pencalonan Ketua Umum.

“Dari ketiga Kandidat d iatas tentu Ustad Aceng Zakaria akan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada generasi muda. Dilihat dari sosok kandidat di atas Dr. Jeje Zaenudin yang berpeluang besar memimpin Persis untuk masa jabatan lima tahun mendatang ditilik dari jabatannya saat ini Wakil Ketua Umum PP Persis,” jelas Sekretaris PW Persis Sumut ini.

Menurut Aziz, Akhirnya di tangan muktamirinlah masa depan Persis berada Para muktamirin akan menggodok cetak biru Persis, mulai dari revisi Qanun Asasi dan Qanun Dakhili (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), program jihad hingga memilih Ketua Umum untuk masa lima tahun mendatang.

“Siapapun yang terpilih dalam muktamar ke XVI ini tentunya akan mengemban amanah dan tanggung jawab untuk menjalankan roda organisasi, meletakkan pondasi yang kokoh bagi kemajuan Persis seratus tahun yang akan datang,” pungkas Abdul Aziz, ST. (h/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *