TRUMP balas pecat 2 pejabat yang beri keterangan memberatkan saat sidang pemakzulannya.(AFP)
PRi.Com – Presiden Donald Trump pada hari Jumat (7/2/2020) memecat dua pejabat yaitu Letnan Kolonel Alexander Vindman dan Duta Besar AS untuk Uni Eropa, Gordon Sondland.
Keduanya dipecat lantaran memberikan kesaksian yang merusak citra Trump dalam kepemimpinannya.
Seperti dilansir dari Reuters, proses pemecatan ini terjadi tepat dua hari setelah Donald Trump selamat dari pemakzulan di sidang Senat AS pada Rabu, 5 Februari 2020 waktu setempat.
Vindman, seorang warga negara AS kelahiran Ukraina dan veteran perang Irak, dikawal keluar dari Gedung Putih. Pengacaranya, David Pressman membenarkan bahwa langkah itu adalah balasan Donald Trump atas kesaksian Vindman.
Michael Volkov, yang mewakili Vindman ketika dia bersaksi dalam penyelidikan pemakzulan mengatakan saudara kembar Vindman, Yevgeny Vindman, dikawal dari lapangan Gedung Putih pada saat yang sama.
“Tidak ada pertanyaan di benak orang Amerika mengapa pekerjaan orang ini selesai, mengapa negara ini sekarang memiliki satu prajurit yang kurang melayani di Gedung Putih. LTC Vindman diminta pergi karena mengatakan yang sebenarnya,” kata Pressman.
Sementara itu, Sondland adalah seorang pengusaha perhotelan Oregon yang kaya.
berdedikasi dan berdedikasi di Misi AS untuk Uni Eropa,” katanya, merujuk pada Sekretaris Negara Mike Pompeo.
Vindman dan Sondland bersaksi di dalam penyelidikan pemakzulan DPR yang awalnya mengadendakan Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan.
Senat yang dikendalikan oleh sesama anggota Partai Republik membebaskan Donald Trump pada hari Rabu atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi keadilan sehingga presiden ke-45 ini tetap berkantor di Gedung Putih.
Vindman pada November bersaksi bahwa Trump mengajukan permintaan yang tidak patut kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam panggilan telepon 25 Juli 2019 yang menjadi fokus penyelidikan.
“Saya tidak percaya apa yang saya dengar dalam panggilan telepon,” kata dia.
Trump meminta Zelenskiy untuk memulai investigasi terhadap kedua saingan Demokratnya Joe Biden dan sebuah teori yang didiskreditkan menguntungkan Rusia bahwa Ukraina berkolusi dengan Demokrat untuk membahayakan Trump dalam pemilihan presiden AS 2016.
Vindman meremehkan kekhawatiran bahwa dia akan menderita bila Trump benar-benar bebas dari pemakzulan karena sudah berani berbicara.
Aku akan baik-baik saja karena mengatakan yang sebenarnya,” katanya.
Yevgeny Vindman, yang juga seorang letnan kolonel Angkatan Darat, bekerja untuk NSC sebagai pengacara.
Seorang juru bicara Angkatan Darat mengatakan kedua saudara lelaki itu telah dipindahkan ke Angkatan Darat, tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut karena menghormati privasi mereka.
Ketua Demokrat dari Komite Urusan Luar Negeri DPR, Eliot Engel, mengatakan keputusan Donald Trump untuk menghapus Alexander Vindman memalukan.
“Presiden ini percaya bahwa satu-satunya kesetiaan yang penting adalah kesetiaan kepadanya secara pribadi,” kata Engel dalam sebuah pernyataan tertulis.(h)